Blog Guru: Senior yang tetap menjadi teladan di SMAN 8 Jakarta

Hari ini tidak bicara aturan, tata tertib ada disiplin. Hari ini hanya bicara teladan atau contoh baik atau sekarang dikenal sebagai praktik baik. Dalam proses pembelajaran, praktik baik merupakan sebuah usaha yang menyempurnakan proses pembelajaran di lingkungan sekolah. Praktik baik bukan cuma dibicarakam, didiskusikan atau pun diviralkan, tetapi lebih kepada : ini loh contohnya, bisa juga yang ini. Praktik baik tidak akan pernah memberikan label kesalahan pada apapun yang terjadi. Selalu dalam tatanan, ini loh yang seharusnya dipraktikkan.

Pembelajaran menutup perbaikan yang berkelanjutan, walaupun dalam lingkungan pembelajaran sesungguhnya tetap ada yang harus diingatkan dengann cara yang disebur praktik baik LAGI. SMA Negeri 8 Jakarta sudah 65 tahun usianya, secara kematangan ini sudah matang banget. Banyak guru datang dan pergi, pensiun atau ditugaskan ke tempar lain. Tetapi saya yakin guru yang datang mengetahui reputasi SMAN 8 Jakarta. Bahkan ada guru yang lulus seleksi ke SMAN 8, mengampuh geografi pun batal hadir, semoga bukan karena beban prestasi yang ada.

Saat saya diminta pak Sugiharto almarhum untuk jadi guru BK, di SMAN 8, ... saya stress. Bayangkan tidak tahu didaktik mengajar, tidak tahu RPP, cara membuat soal yang baik sesuai aturan. Alhamdulillah bertemu bu Mindamora bu Sri Hartatik, belajar buat rencana pembelajaran di BK. Saya bertemu banyak guru hebat, bu Anidar, bu Upik, pak Jawadun, pak Bugis (H Bambang Ugi Suprapto), pak Udi, Bu Asri, Pak Kelvin, Bu Cut, Bu Paulin,... dan lainnya. Belajar banyak hal tentang bagaimana melayani anak-anak SMAN 8 Jakarta.

Hari ini saya belajar kembali akan arti praktik baik. Para guru senior saya di SMAN 8, menemani para siswa tadarus di kelas XII, ada pak Karto Suyoso, ada Pak heri, ada bu Yustrida. Melakukan praktik baik, keren pak bu. Bahagia melihat siswa kelas tersebut ikut tadarus, mendengarkan kultum dan berdoa, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesaia Raya. Tapi terlihat juga pak Wawan dan bu Pratiwi, wah ini pasti terimbaskan oleh praktik baik dari MGMP Matematika. 

Menjadi senior merupkan masa indah untuk mengingatkan banyak hal. Kalau bediskusi atau ngobrol dengan mereka, isinya pasti tentang perbaikan berkelanjutan. Dari mereka banyak harapan dan pengalaman yang tidak saya dapatkan selama di SMAN 8. Padahal saya masuk mengajar itu 1995 eranya Uya Kuya, cuma setahun, kembali mengajar tahun 2002 hingga sekarang. Tetap ada hal-hal yang dapatkan sebagi praktik baik. Penanganan siswa, penilian antar siswa, peningkatan prestasi dan dinamika-dinamika yang ada.

Alhamdulillah senior di SMAN 8 masih sering berbagi, dari pembagian soal  ujian di kelas saja, saya mendengarkan arahan mereka, pengawas ujian fungsinya bagaimana, sampai cara mengambil lembar jawaban. Sepertinya hal ini pernah dibakukan, saat banak kedatangan guru guru muda energik seyogyanya mereka juga diberikan araham. Ini asli usulan saja. Agar tidak variatif model bawaan dari asal para guru.

Untuk para guru muda, yuk melihat figur guru di SMAN 8, ambil praktik baik apalagi itu yang berhubungan erat dengan tata aturan pembelajaran, disiplin dan integritas diri. Kita akan datan dan pergi, tapi SMAN 8 Jakarta akan tetap berlabel baik atas keilklashan bapak ibu berniat, berprilaku dan memberikan contoh.

Mohon maaf jika salah. Admin mohon hapus jika kurang berkenan.

Wangas Jaya/smandel 88/ guru geografi